Ruam pada Bayi setelah Demam Tinggi

Ini adalah catatan pertama saya seputar parenting.
Walaupun sudah memiliki dua anak, but it feels like I'm still a new Mum.
Benar seperti banyak orang katakan bahwa setiap anak berbeda. Cara mereka tumbuh, cara mereka berkembang, kapan mereka mulai tumbuh gigi, kapan mereka bisa berjalan sendiri, bagaimana cara mereka makan, dan lain-lain. Begitupun yang saya rasakan pada kedua anak saya. Si sulung tidak gampang sakit, walaupun memang tahun-tahun pertama adalah tahun dimana dia masih beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Sama halnya dengan anak kedua, tahun pertama adalah tahun terberatnya. yang berbeda adalah anak kedua jika demam selalu demam tinggi. Over 39 C degree. Malah pernah sampe 41. Tapi alhamdulillah belum pernah step.

Di umurnya yang hampir 1 tahun, anak kedua saya terserang panas tinggi, sehingga kami harus membatalkan kepergian kami ke Solo pada saat itu. Dia demam sampai 3 hari dan tidak kunjung turun. di cek darah dan negatif DBD, tipes, dll. Hanya jumlah leukositnya tinggi yang berarti di dalam tubuhnya terdapat infeksi. setelah 3 hari demamnya turun namun mulai muncul bintik-bintik merah di seputar wajah, leher, perut dan punggung. Sedikit panik karena hanya kita berdua di rumah, sedangkan anggota keluarga lain sedang pergi ke Solo. Saya putuskan untuk konsultasi via WA kepada teman saya yang seorang bidan, dia pun mengkonsultasikannya dengan dokter jaga di puskesmas tempat ia bekerja. Dan hasilnya adalah anak saya suspect campak. Penasaran dong, akhirnya saya googling lah apa itu campak, padahal udah diimunisasi ko masih bisa terserang ya?
Setelah baca sana sini, gejalanya sama kecuali satu, ruam merah pada campak keluar bersamaan dengan demam, sedangkan pada anak saya ruam keluar SETELAH demam. Entah bagaimana akhirnya saya menemukan artikel yang menyebutkan bahwa sepertinya anak saya terjangkit Roseola infantum
Apa itu Roseola infantum? di bawah ini saya cantumkan penjelasan yang saya copy dari ayahbunda.co.id

"Roseola infantum. Nama cantik seperti bunga mawar ini adalah penyakit infeksi pada bayi yang gejalanya antara lain timbul bercak-bercak kemerahan di kulit seperti bunga mawar (sehingga disebut roseola). Infeksi ini kebanyakan diderita bayi umur 6 bulan sampai 2 tahun (infant). Namun, angka kejadian paling tinggi ditemukan pada bayi umur 6-12 bulan. Penyakit ini dikenal juga dengan nama exanthem subitum.
Ulah virus. Virus herpes tipe 6 (HHV-6) dan 7 (HHV-7) adalah biang keladi penyakit ini. Lebih dari 75% roseola infantum di Indonesia disebabkan virus herpes tipe 6 (HHV-6). Penularan penyakit ini biasanya akibat terkena percikan ludah penderita. Misalnya, tertular dari bayi lainnya ketika Anda membawa bayi periksa kesehatan rutin atau imunisasi di dokter. Bayi yang mungkin menularkan penyakit ini belum tentu menunjukkan gejala. Sebaliknya, bayi yang tertular akan menunjukkan gejala-gejala berikut.

  • Demam antara 39–40°C selama 3 hari. Bila ada riwayat kejang dalam keluarga, demam dapat disertai kejang. Bayi seringkali terlihat lemah tidak bertenaga, rewel, dan cepat mengantuk.
  • Ruam kemerahan muncul setelah demam turun. Ruam bisa muncul di seluruh tubuh, atau hanya pada bagian tertentu seperti sekitar wajah, leher dan dada. Bila bercak tersebut ditekan, akan terlihat bekas seperti halo (berbentuk bulat berwarna putih seperti awan). Ruam ini tidak berubah menjadi bernanah atau timbul cairan, dan tidak gatal. Mata bayi biasanya berair dan terlihat kemerahan, bibir pecah-pecah. Umumnya, bercak akan berubah warna menjadi hitam kecokelatan, hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu.
  • Lainnya: diare, batuk, pilek dan radang tenggorokan.
  • Komplikasi. Selain kejang, komplikasi lain yang mungkin timbul –meski sangat jarang terjadi– adalah pembengkakan kelenjar limfa di leher dan radang selaput otak (meningitis). Selain itu, dapat pula terjadi komplikasi yang berat seperti radang paru (pneumonia), yang dapat berakibat fatal.
Bedanya dengan campak. Ruam pada roseola infant timbul setelah demam anak turun, sementara pada campak muncul pada saat demam sedang tinggi.
Atasi dengan:

  • Turunkan demamnya. Beri obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti asetominofen dan ibuprofen, baik dalam bentuk obat tetes atau sirup. Jangan gunakan aspirin, sebab bila bereaksi dengan virus dapat memicu timbulnya sindroma Reye (menyebabkan pembengkakan hati dan otak).
  • Kompres si kecil. Gunakan handuk atau lap bersih yang dibasahi air hangat. Tidak disarankan mengompres dengan es batu, air dingin, atau alkohol. Juga, jangan memandikan si kecil dengan air dingin.
  • Beri banyak cairan, untuk mencegah dehidrasi akibat demam tinggi dan berkeringat. Cairan yang diberikan bisa berupa ASI, air putih, larutan gula garam, cairan elektrolit (oralit) atau kaldu.
  • Bawa ke dokter atau rumah sakit, bila si kecil kejang, kesadarannya menurun, sesak napas, atau tidak mau makan dan minum.
  • Masa inkubasi penyakit ini rata-rata 5–15 hari, dan umumnya akan sembuh dalam waktu sekitar 1 minggu.
Roseola infantum sering disebut sebagai penyakit ke-6 atau sixth disease. Sebab, gejalanya yang berupa bercak kemerahan pada kulit, mirip dengan lima jenis penyakit lainnya. Urutan lima jenis penyakit yang memiliki gejala serupa itu adalah campak (penyakit 1), penyakit Dukes(penyakit 2), campak Jerman (penyakit 3), penyakit Scarlet (penyakit 4), dan eritrema infeksiosum (penyakit 5). Dari kelima jenis penyakit tersebut, roseola infantum kerap salah didiagnosa dan dianggap penyakit campak Jerman."

So mums, ternyata tidak perlu panik. Ruam ini akan hilang dengan sendiri nya setelah 2-3 hari. Banyak yang bilang orang-orang di kampung sini bahwa jika anak saya terkena "tampek", yang berarti panas dalam tubuh dikeluarkan dari dalam ke kulit. Maka anak saya tidak boleh dimandikan dan harus dijauhkan dari minyak-minyakan. Si gueh ga boleh masak goreng-gorengan dulu. WAIT, WHATTTTTT?
Nahhhh, of course I didn't believe them, hehe. I still gave my baby a warm bath. Karena saya baca jika bayi yang terkena Roseola infant tetap harus dimandikan selama mereka TIDAK demam. Masalah ga boleh gorang goreng sih masih bisa masuk akal, mungkin maksud mereka emaknya tidak boleh goreng-goreng sambil gendong, takut kecipratan minyak atau si bayi kepanasan. hihi.
Semoga bermanfaat!

Comments

Popular posts from this blog

4 Alasan Kenapa Harus Nonton Our Beloved Summer 그 해 우리는 4 Things Made Our Beloved Summer K-Drama Series Worth to Watch 그 해 우리는

My Top 4 Free Teaching Resources and Printable for Homepreschooling

TOP 10 2023 Broken Heart Song of the Year